Senin, 13 Mei 2013

Pengertian Etika & Profesi


ETIKA
A. Pengertian Etika
Etika (Yunani kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas baik yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. 
Pada dasarnya etika itu dimualia pada saat manusiamerefleksikan suatu unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat yang spontan dari dalam diri kita. Kebutuhan akan suatu refleksi itu akan kita rasakan, semua itu terjadi antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat yang diutarakan oleh orang lain. Maka untuk itulah diperlukannya suatu etika dengan tujuan untuk mencari tahua apa saja yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai suatu etika. Etika pada dasarnya memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakansuatu ilmu,. Sebagai suatu ilmu, maka objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi ini berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang kebanyakan yang juga meneliti tingkah laku manusia, karena etika memiliki sudut pandang normatife. Maksudnya bahwa etika itu melihat dari sudut baik dan buruknya terhadap perbuatan manusia.
Pada dasarnya etika itu terbagi menjadi tiga bagian utama : pertama meta etika (studi konsep etika), kedua etika normative (studi penentuan nilai etika), dan yang ketika etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

B. Definisi Etika

-          Menurut Bertens : Nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

-          Menurut KBBI : etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.


-          Menurut Sumaryono (1995) : etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tetang kebenaran dan ketidakbenaranberdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.

C. Jenis Etika

-          Etika Filosofis
Etika filosofis secara harfiah (fay overlay) dapat dikatakan sebagai suatu etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berfikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat, karena etika lahir dari sebuah filsafat.
Berikut merupakan dua sifat etika :
1.      Non-empiris, filsafat pada dasarnya digolongkan kedalam ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah suatu ilmu yang didasarkan atas suatu fakta atau kenyataan yang kongkret. Akan tetapi filsafat tidak lah seperti demikian, filsafat berusaha untuk melampaui sesuatu yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu gejala-gejala yang kongkret. Etikan pun pada dasarnya tidak hanya berhenti pada apa saja yang kongkret yang secara factual dilakukan, melainkan mencoba untuk bertanya apa yang seharusnya dilakukan atau apa yang seharunya tidak boleh untuk dilakukan.
2.      Praktis, cabang-cabang filsafat pada dasarnya membicarakan mengenai sesuatu yang memang benar-benar ada. Namun etika tidaklah hanya terbatass pada itu saja, melaikan selalu membuat pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang seharusnya diklakukan. Maka dengan begitu etika sebagai cabang filsafat memiliki sifat praktis, karena semuanya berhubungan langsung dengan apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan oleh manusia.

-          Etika Teologis
Dua hal yang perlu diingat yang berkaitan dengan etika teologis. Pertama, etika teologis itu bulanlah milik dari sautu agama tertentu, melaikan setiap agama meiliki etika teologisnya sendiri-sendiri. Kedua, etika teologis itu merupakan bagian dari etika pada umumnya, itu karena didalam etika teologis ini memiliki unsur-unsur etika pada umumnya dan akan dapat dimengerti apabila telah memahami suatu etika secara umum.
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. [1] Definisi tersebut merupakan kriteria yang membedakan anatara etika filosofis dengan etika teologis. Karena tiap-tiap agama memiliki etika teologisnya masing-masing dengan suatu keunikan berdasakan pada apa yang diyakini dan menjadi system nilai-nilai yang dianut. Maka dengan hal ini lah antara agama yang satu dengan yang lainnya memilki perbedaan-perbedaan dalam merumuskan etika teologis.


-          Relasi Etika Filosofis dan Etika Teologis
Etika filosofis dan rtika teologis memiliki perdebatan mengenai posisi di dalam ranah etika. Ada tiga jawaban yang menonjol menganai pertanyaan yang ada, yaitu : [2]
·         Revisionisme
Tanggapan ini berasal dari Augustinus (354-430) yang menyatakan bahwa etika teologis bertugas untuk merevisi, yaitu mengoreksi dan memperbaiki etika filosofis.

·         Sintesis
Jawaban ini dikemukakan oleh Thomas Aquinas (1225-1247) yang menyintesiskan etika filosofis  dan etika teologis sedemikian rupa, hingga kedua jenis etika ini, dengan mempertahankan identitas masing-masing, menjadi suatu entitas baru. Hasilnya adalah etika filosofis menjadi lapisan bawah yang bersifat umum, sedangkan etika teologis menjadi lapisan atas yang bersifat khusus.

·         Diaparalelisme
Jawaban ini diberikan oleh F.E.D. Schleiermacher (1768-1843) yang menganggap etika filosofis sebagai gejala-gejala yang sejajar. Hal tersebut dapat diupamakan seperti sepasang rel kereta api yang sejajar.

D. Macam-macam Etika
Etika pada dasanya memiliki dua macam tipe etika yang harus kita pahami dalam menentukan baik atau buruknya prilaku dari manusia :
1.      Etika Deskriptif, suatu etika yang berusaha untuk meneropong secara kritis dan juga rasional dari prilaku manusia dan apa saja yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan ini sebgai sesuatu yang memiliki nilai. Etika frskriptif ini akan memberikan suatu fakta yang menjadikan suatu dasar untuk seseorang mengambil keputusan tentang perilaku ataupun sikap yang akan mereka ambil.

2.      Etika Normatif, merupakan suatu etika yang mencoba untuk menetapkan berbagai macam sikap dan pola dari prilaku ideal yang seharusnya dimilki oleh setiap manusia dalam kehidupan ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normative ini akan memberikan penilaian sekaligus juga memberi norma sebagai dasar maupun kerangka dari tindakan yang nantinya akan diputuskan.

Secara umum etika dapat pula dibagi menjadi beberapa bagian :
1.      Etika umum
Membicarakan mengenai kondisi dasar dari cara manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia menentukan suatu keputusan, teori-teori dan prinsip-prinsip moral yang mendasar yang dijadikan pegangan bagi manusia dalam melakukan tindakan serta menjadikannya sebagai tolak ukur dalam memberikan penilaian tentang baik atau buruknya suatu perbuatan. Pada dasarnya etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

2.      Etika khusus
Penerapan dari prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan manusia secara khusus. Untuk etika ini dapat terlaksana ialah dengan memahami bagaimana caranya mengambil suatu keputusan dan juga tindakan dalam kehidupan dan kegiatan yang khusus yang dilakukan, dengan berdasakan pada cara, teori serta prinsip-prinsip moral yang amat sangat mendasar.

Etika Khusus ini pun dibagi lagi kedalam dua bagian :
o   Etika Individu
Berhubungan dengan kewajiban dan sikap dari manusia terhadap dirinya sendiri.
o   Etika Sosial
Berhubungan mengenai kewajiban, sikap serta pola perilaku dari manusia sebagai bagian dari anggota umat manusia.

PROFESI
A.    Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa inggris “Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια" yang bermakna : “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hokum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer.
Berikut ini beberapa istilah profesi yang dikemukakan oleh para ahli :
-          SCHEIN, E. H (1962)
Mengatakan bahwasanya profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

-          DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah sautu aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupn nonformal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplementasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

-          KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran, dan sebagainya) tertentu.

-          SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, keterampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.

B.     Karakteristik Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan, akan tetapi tidak semua pekerjaan dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena profesi memiliki karekteristik yang membuat beda dengan pekerjaan lain. Adapun daftar karakteristik dari suatu profesi adalah sebagai berikut :
-          Keterampilan dasar yang berdasar pada pengetahuan teoritis
Profesional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada ilmu pengetahuan dan mampu diterapkannya dalam praktik.

-          Asosiasi professional
Professional biasanya memiliki badan yang berorganisasi oleh para anggotanya, degan maksud untuk meningkatkan status dari para anggota yang ada didalamnya. Namu pada organisasi profesi biasanya memiliki suatu persyaratan khusus apabila sesorang ingin menjadi anggotanya.

-          Pendidikan yang ekstensif
Merupakan profesi yang prestisius yang mana memerlukan pendidikan yang lama dalam menempuh jejang pendidikan tinggi.

-          Ujian kompetensi
Sebelum sesorang masuk kedalam organisasi yang professional, biasanya perlu memnuhi berbagai persyaratan untuk lulus dari tes yang menguji pengetahuan teoritis.

-          Pelatihan institusional
Pelatiahan institusional dimana calon professional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh dari suatu organisasi. Diaman peningkatan keterrampilan dengan pengembangan professional juga akan dipersyaratkan.

C.     Ciri-ciri Profesi
Ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1.      Adanya pengetahuan khusus
Biasanya keahlian dan keterampilann khusus ini dimiliki berkat adanya pendidikan, pelatiahan, dan adanya suatu pengalaman yang telah bertahun-tahun.
2.      Adanya kaidah dan standar moral sangat tinggi
Untuk hal ini biasanya pelaku profesi selalu mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.      Mengabdi kepada kepentingan masyarakat
Maksudnya adalah bahwasanya setiap pelaksanaan suatu profesi itu hendaknya meletakkan kepentingan pribadi di bawah dari kepentingan masyarakat.
4.      Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
Karena setiap profesi itu akan selalu berkaitan dengan kepentingan umum, diamana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, kemanan, kelangsungan hidup dan lain sebagainnya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus memilki izin terlebih dahulu.
5.      Kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Reverensi
[1] ^ [Paul L. Lehmann. 1963. Ethics in a Christian Context. New York: Harper & Row Publishers, 25.]
[2] ^ Ethics in a Christian Context, 254


Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar