Selasa, 23 Oktober 2012

Review Software xTuple


xTuple adalah sebuah software yang bersifat open source, terbagi menjadi tiga yaitu :
  1. Postbook Edition : Untuk diterapkan pada perusahaan manufaktur dengan proses produksi sederhana dan menitik beratkan pada sisi akunting.
  2. Standar Edition : Bentuk manufaktur penuh yang mampu di berikan pada versi ini.
  3. Premi Manufaktur Edition : Untuk pengendalian usaha yang memiliki beberapa jenis usaha manufaktur yang berbeda. Serta menambahkan fitur Multi-Plant system berikut modul pendukung untuk dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan produksi pada beberapa manufaktur sekaligus.



Sebelum menggunakan software xTuple ERP ini pengguna wajib login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password dari database yang dituju dengan targer server yang telah di pilih. Pada tahapan ini pengguna diberikan tiga pilihan untuk Login ke dalam system, yaitu :
  1. Log In to Local Demo Database : Berarti user masuk kedalam system lokal dengan database yang telah tersedia di dalam komputer.
  2. Log in to the Hosted Demo (single-user demo) : Berarti user harus masuk dengan data username dan password yang terhubung dengan xTuple.com atau xTuple.org.
  3. Log in to an xTuple Cloud Database : Jika kita telah melakukan regiter ke xTuple Cloud Access, maka bisa memilih log in to company’s xTuple cloud database yang telah di buat. 



Dari ketiga produknya xTuple telah memiliki definisi yang canggih seperti diberikannya control inventory, purchase, manufacture, CRM, Sales, Accounting, dan kesemuanya terintegrasi ke dalam buku besar umum.



Lapisan keamanan yang terdapat pada xTuple tersedia dengan ERP :
  • Dapat menggunakan SSL (Secure Socket Layer) connection.
  • Dapat mengaktifkan mekanisme otentik yang disempurnakan dan berguna untuk mengacak password pemakai.
  • Dapat menetapkan hak-hak dari tiap-tiap individu dalam sistem untuk rincian yang kita lihat sesuai untuk bisnis.


Software xTuple ERP ini dirancang opensource yang berarti software ini dapat dijalankan pada Sistem Operasi apa saja seperti Windows, Mac OS X, atau Linux. Perangkat lunak ini juga di dukung dengan database postgreSQL yang dapat berjalan di semua sistem operasi. Semua ini dapat dijalankan secara lokal, di jaringan komputer Anda atau Host di data center oleh salah satu mitra yang bekerja sama.




Item master yang digunakan untuk membuat data yang mana nantinya akan berguna untuk merekam barang-barang yang di produksi. Item juga memiliki informasi mengenai spesifik lokasi dipelihara atau disimpan dalam Item catatan pada modul Inventory.

Pada dasarnya ERP memiliki dua xTuples yaitu MPS dan MRP sistem perancangan.
  • Menciptakan Rencana Pesanan adalah untuk dijual yang didasarkan pada rencana produksi dan jadwal yang telah di tetapkan.
  • Menciptakan rencana Pesanan untuk komponen tingkat rendah produk. Pesanan yang direncanakan yang ditampilkan di bawah ini menunjukkan dua perintah direncanakan MRP Work Order dan Purchase Order untuk membangun tingkat atas item.




Open Purchase Order yang digunakan untuk menampilkan list dari barang-barang apa saja yang di pesan dalam pembelian. Open Purchase Order ini dipelihara pada modul purchase.



Untuk Modul CRM mencakup lebih dari sekedar pelanggan, tapi dapat memiliki sejumlah hubungan seperti Customer, Prospect, Vendor, dan lain-lain.



Pada modul Booking lebih mencakup pada barang-barang yang dipesan dan berhubungan dengan banyaknya pesanan dan nomer barang yang dipesan.


Ada pun tools yang terdapat pada software xTuple, diantaranya :
  1. xTuple.org Home
  2. xChange Online Store
  3. List Item
  4. List Bill of Materials
  5. List Unposted reciepts
  6. Issue to Shipping
  7. Inventory Availability by Planner Code
  8. List Item Sites
  9. Item Availability Workbench
  10. Purchase Requests by Planner Code
  11. List Open Purchase Order
  12. Work Order Schedule by Planner Code
  13. Incident List
  14. To-Do List
  15. List Projects
  16. List Accounts
  17. List Contacts
  18. List Open Sales Orders
  19. Uninvoiced Shipments
  20. Billing Selections
  21. Summarized Backlog
  22. Customer Workbench
  23. List Unposted Vouchers
  24. Payables Workbench
  25. Payables Aging
  26. List Unposted Invoices
  27. Cash Receipt Edit List
  28. Receiveables Workbench
  29. List Unposted Journal Entries
  30. Reconcile Bank Account
  31. View Trial Balance
  32. View Financial Report 

Damar Marzuki (ERP - xTuple.pdf


Link :
http://baak.gunadarma.ac.id/
http://www.studentsite.gunadarma.ac.id/login.php
http://filkom.gunadarma.ac.id/sisinformasi/
http://staffsite.gunadarma.ac.id/
http://lepkom.gunadarma.ac.id/


E-NEWS


Merupakan kependekan dari Elektronik News yang berarti berita atau informasi yang disampaikan melalui perangkat media elektronik secara online.  E-NEWS adalah berita yang media penyebaranya dengan menggunakan perangkat komputer yang kemudian terhubung melalui jaringan komputer global.
Pada era globalisasi seperti saat ini E-NEWS merupakan pilihan tepat bagi para penerbit seperti media cetak berupa koran, tabloid, maupun majalah. Selain membuat dalam bentuk fisik mereka pun bisa membuat dalam media elektronik yang mana berita yang disampaikan mampu di akses dengan mudah, cepat, dan akurat hanya dengan menggunakan perangkat komputer.
Berikut contoh penyedia layangan berita online :
  1. www.Kompas.com
  2. www.detik.com
  3. www.okezone.com 
  4.  www.republika.co.id
  5. http://www.aora.tv/programme/detail/661/e-news

Dalam perkembangannya media elektronik muncul akibat dari internet yang memicu sebuah jaringan komputer global. Berita yang di sampaikan pun di buat semenarik mungkin dengan tujuan mampu menarik minat para pembacanya dan mampu menyampaikan berita dengan jelas. Tidak hanya itu berita yang disampaikan pun harus selalu Up to date ini bertujuan agar berita yang baru atau yang sedang terjadi dapat diketahui secara cepat. Bukan hanya itu saja biasanya pada E-NEWS pembaca dabat memberikan kritik maupun comment pada situs atau berita yang mereka beritakan.

Sumber Acuan :

GPS


GPS adalah sistem yang digunakan untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Pada umumnya sistem ini bekerja dengan menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini kemudian di terima oleh alat penerimaan di permukaan, dan digunakan  untuk menentukan letak, percepatan, arah dan juga waktu.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkap adalah NAVSTAR GPS yang mana NAVSTAR adalah senbuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, sebagai penentu kebijakan penting dalam program GPS.
GPS Tracker adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada, ataupun mobil dalam keadaal yang Real-Time . GPS Tracking menggunakan kombinasi dari teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya ke dalam bentuk peta digital.

Cara Kerja
Ada tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.

Bagian Kontrol
Setiap satelit yang berada sedikit di luar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan keceptan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alamat navigasi kita.

Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo-random’.
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.

Bagian Pengguna
agian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
§  Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
§  Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
§  Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
§  Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
§  Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
§  Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
§  Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
  

Akurasi Alat Navigasi GPS
Akurat dan ketepatan sangat perlu mendapatkan perhatian bagi penentuan koordinat dari sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai ‘faktor kesalahan’, yang lebih dikenal dengan ‘tingkat akurasi’.
Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akaurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal satelit. Karena satelit tidak dapat menembus benda padat dengan baik, maka ketika menggunakan alat penting sekali untuk memperhatikan luas langit yang dapat diliat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang mampu mengurangi kekuatan sinyal satelit :

Kondisi geografis, seperti yang telah diterangkan di atas, selama kita masih bisa melihat langit cukup luas maka alat ini masih dapat berfungsi.
·         Hutan, jika makin lebat hutan itu maka sinya yang di dapat akan makin berkurang.
·         Air, jangan pernah berharap untuk dapat menggunakan alat ini ketika anda menyelam.
·         Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
·         Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
·         Gedung-gedung, tidak hanya ketika berada di dalam gedung saja akan tetapi di saat berada di antara 2 gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
·         Sinyal yang memantul, misal pada saat berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacukan perhitungan alat navigasi sehingga alat dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.

Antena
Antena terdiri dari dua jenis yang paling sering dijumpai, yaitu Patch dan Quad Helix. Jenis Patch bentuknya gepeng sedangkan quad helix bentuknya seperti tabung. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan lebih baik menerima sinyalnya bila alat di pegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang menggunkan antena quad helix, akan lebih baik bila di pegang tegak lurus, bagian atas ke arah langit.
Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Ada beberapa jenis antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
  • Antena eksternal aktif Disebut aktif karena dilengkapi dengan Low Noise Amplifier (LNA), penguat sinyal, karena sinyal akan berkurang ketika meliwati kabel. Artinya, jenis ini memerlukan sumber listrik untuk melakukan fungsinya, yang biasanya diambil dari alat navigasi. Sehingga batere alat navigasi akan lebih cepat habis. Keuntungannya, dapat digunakan kabel lebih panjang dibandingkan tipe pasif.
  • Antena eksternal pasif Karena tidak dilengkapi oleh penguat sinyal, maka batere tidak cepat habis. Tetapi kabel yang digunakan tidak dapat sepanjang tipe aktif.
  • Antena eksernal re-radiating Jenis ini terdiri dari dua bagian, yang pertama menangkap sinyal satelit, yang kedua memancarkan sinyal. Karena sinyal dipancarkan, maka jenis ini tidak memerlukan hubungan kabel ke alat navigasi. Alat navigasi akan menerima sinyal seperti biasa. Tentu saja jenis ini memerlukan sumber listrik tambahan, tetapi bukan dari alat navigasi yang dipakai. Bagi tipe alat navigasi yang tidak mempunyai slot untuk antena eksternal, jenis ini merupakan alternatif yang baik daripada harus memodifikasi alat navigasi.
  • Antena Combo Antena jenis ini adalah penggabungan antara antenna untuk alat navigasi dan telpon genggam. Sumber listrik diperlukan untuk penggunaannya.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi adalah koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan.
Ada tiga alat GPS. Tipe pertama adalah GPS Navigasi tingkat kesalahan dibawah 10 m (rata-rata memiliki tingkat kesalahan 3 – 6 meter). Tipe kedua adalah GPS Geodesi Single frekuensi, biasanya digunakan untuk pemetaan dengan tingkat kesalahan dibawah 1 m. Tipe Ketiga adalah GPS tipe Geodetik dual frekuensi, GPS ini memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan tingkat kesalahan dibawah 1 m. GPS Geodetik dual frekuensi ini biasanya digunakan untuk mengukur pergerakan tanah.

Sumber Acuan :
http://id.wikipedia.org/wiki/GPS
http://www.g-excess.com/343/informasi-pengertian-gps/


Selasa, 16 Oktober 2012

SUPPLY CHAIN PADA PRODUK BISKUIT KALENG

NAMA : SATRIO WISNU W
NPM : 15109393


DISKUSI


  • Untuk produk biskuit kaleng yang dipasarkan di pasar lokal dan juga ke beberapa negara tetangga, perusahaan apa sajakah yang terlibat sehingga anda bisa membeli produk tersebut di sebuah supermarket ?
  • Gambarkan supply chain dari produk ini.

SEVERAL CRITICAL QUESTIONS
  • Where do you source your materials?
  • Where do you process or convert them?
  • What channels of distribution do you use?
  • How do you build a strong relationship with your suppliers and customers?
  • How do you get direct information from your end-consumers?
  • What logistics structure should you impose?
  • How do you coordinate your information flows and system globally?
  • And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall performance?

BERIKUT PENJELASAN MASALAHNYA :



Gambar Supply Chain Produk Biskuit Kaleng


Perusahaan yang terlibat di dalam pembuatan biskuit kaleng adalah sebagai berikut :
  1. Pabrik Gula
  2. Pabrik Susu Bubuk
  3. Pabrik Terigu
  4. Pabrik Mentega
  5. Pabrik Garam
  6. Pabrik Maizena
  7. Pabrik Kaleng
  8. Distributor Makanan
  9. Distributor Telur
  10. Supermarket / Agen

  • Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk biskuit bersumber dari beberapa pabrik atau distributor yang bekerja sama. Seperti diantaranya : Pabrik Gula, Pabrik Susu Bubuk, Pabrik Terigu, Pabrik Mentega, Pabrik Garam, Pabrik Maizena, Pabrik Kaleng, Distributor Makanan, Distributor Telur, dan Supermarket / Agen / Toko Kue.
  • Untuk proses pengolahannya barang baku mentah di proses pada pabrik biskuit yang dimiliki untuk kemudian dijadikan produk yang layak untuk di jual.
  • Dalam proses pendistribusiannya biskuit tersebut didistribusikan melalui distributor makanan yang sudah terkenal lalu kemudian di distribusikan ke sejumlah supermarket / Agen / Toko Kue yang dapat berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga konsumen dapat dengan mudah membeli produk biskuit yang di produksi.
  • Untuk menjalin hubungan baik dengan para supplier dan kostumer dilakukan dengan cara memberikan  kualitas, dan tentunya suatu kepercayaan bahwa produksi yang dijalankan akan memberikan keuntungan. Dan tentunya dengan menjalin komunikasi yang baik agar terjalin interaksi yang jelas.
  • Informasi yang di dapat dari para konsumen dilakukan dengan cara survei langsung kelapangan dengan memberikan angket mengenai produksi biskuit yang dibuat, sehingga mampu memberikan penilaian bagaimana produksi biskuit ini bagi para konsumen.
  • Dalam management ini struktur logika yang digunakan dengan melakukan penjulan secara langsung ke pelanggan, memperkecil jumlah pemasok barang produksi, tepat dalam supply chain, dan memanfaat bahan baku mentah menjadi produksi yang semaksimal mungkin.
  • Untuk mengkoordinasikan informasi arus dan sistem global dilakukan dengan cara mencari informasi yang tepat di lapangan kemudian diberi suatu penilaian dari informasi yang di dapat setelah itu baru di berikan informasi yang telah di olah kepada para supplier, distributor dan manufacturing.
  • Dengan meningkatkan kualitas penjulan dan kualitas biskuit yang dijual sehingga mampu menarik banyak minat dari konsumen untuk membeli biskuit yang diproduksi dengan begitu maka mitra kerja pemasok akan bejalan optimal.

Sabtu, 13 Oktober 2012

LAYANAN TELEMATIKA (Telematics Services)


Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.


Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.



Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:

  • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;
  • Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
  • Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.

LAYANAN INFORMASI DAN KEAMANAN
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.


Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
Confidentiality (kerahasiaan) pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
Integrity (integritas) pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
Availability (ketersediaan) pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.

LAYANAN CONTEXT-AWARE DAN EVENT-BASE
Istilah context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks- konteks yang ada, yaitu sekumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network tersebut, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter yang ada. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu lokasi user, data dasar user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user, dan berbagai preferensi user lainnya. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan dalam bidang penelitian ilmu computer pada saat ini.

Ada 4 kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :

1. Proximate selection. 
adalah suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan pilihan.

2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.

3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.

4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.

LAYANAN PERBAIKAN SUMBER
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik :
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
  1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
  2. Pengembangan layana publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
  • Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
  • Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
Sumber :


ARSITEKTUR TELEMATIKA

A. ARSITEKTUR
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah :

  1. Arsitektur Sistem Pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem informasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
  2. Arsitektur Telekomunikasi dan Jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
  3. Arsitektur Data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketigaarsitektur di atas, dan termasuk  yang relatif sulit dalam implementasinya. 
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan komputer sangantlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara fisik melalui jaringan komunikasi.

B. ARSITEKTUR SISI KLIEN
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan. Lihat Cookie, Server Side.

Karakteristik Klien :


  • Selalu memulai permintaan ke server.
  • Menunggu balasan.
  • Menerima balasan.
  • Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
  • Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis.
  • Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.

C. ARSITEKTUR SISI SERVER
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi. 

Karakteristik Server



  • Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
  • Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
  • Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
  • Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.

Sumber :

PENGANTAR TELEMATIKA 1

A. DEFINISI TELEMATIKA

Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.


Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

B. PERKEMBANGAN TELEMATIKA

Perkembangan Telematika sekarang juga makin terus berkembang. Tekhnologi semakin canggih dan penggunanya juga semakin ahli dalam memanfaatkan perkembangan yang terjadi. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, yaitu :
1. Periode Rintisan (akhir tahun 1970-an s.d akhir tahun 1980-an )
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, dan multimedia mulai dilakukan, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. 
2. Periode Pengenalan (Tahun 1990-an)
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.
3. Periode Aplikasi (Tahun 2000-an)
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. 
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.


C. TREND KE DEPAN TELEMATIKA

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

Sumber :